Kisah Tugu Kota Malang

Presiden Republik Indonesia, Soekarno meresmikan Tugu Kota Malang 20 Mei 1953
Dalam sebuah aksi gerak cepat pada bulan Juli-Agustus 1947 Tentara Kerajaan Belanda berhasil menguasai kembali Kotapraja Malang. Mereka menembus garis demarkasi yang ditarik antara Surabaya dan Pasuruan, serta menduduki kota di dataran tinggi ini yang telah dibumihanguskan para pejuang Republik Indonesia. Hampir setahun lamanya Kota Malang diduduki Belanda, namun acap diganggu gerilyawan dari Tentara Republik Indonesia (TRI) Brigade VII dan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP). 

Untuk mengendurkan semangat para gerilyawan yang acap mengganggu maka pada 23 Desember 1948 monumen berbentuk bambu runcing di depan kantor Kotapraja Malang diledakkan menggunakan dinamit. Sekian tahun kemudian (setelah Republik Indonesia diakui kemerdekaannya dan perang revolusi berakhir) monumen itu dibangun kembali. Presiden Republik Indonesia, Ir Soekarno lantas memperoleh kesempatan meresmikan kembali tugu yang berbentuk batang-batang bambu yang terikat menjadi satu, pada 20 Mei 1953. Sejak saat itu, tugu tersebut menjadi lambang Kota Malang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solo Valleiwerken: Mega Proyek Zaman Hindia Belanda

Arca Ganesha di Karangkates: Pertarungan Kebijakan Pengetahuan dan Keliaran Manusia

Antonio Mario Blanco dan Ni Ronji