Bung Karno, Marhaen dan Kemandirian Sosial
Tidak ada yang tahu dengan sebenarnya, apakah pernah terjadi pertemuan antara Bung Karno dengan petani bernama Marhaen. Jika pun ada, maka selain Tuhan hanya Bung Karno –demikian nama Proklamator Republik Indonesia ini akrab dipanggil– dan petani kecil itu yang mengetahui. Tentu saja banyak pihak mempertanyakan kebenaran pertemuan itu, apakah pertemuan itu hanya rekaan? Tidak ada jawaban pasti. Namun sejauh yang kita ketahui, Bung Karno bertutur dalam buku “Di bawah Bendera Revolusi” mengenai peristiwa ini. Pertemuan ini terjadi di Cigereleng, Bandung Selatan, yang saat itu merupakan kawasan pertanian. Beliau menemui seorang petani yang menggarap sawahnya dan menanyakan kepemilikan dan hasil dari sawah itu. Jika kita membayangkan tanah Pasundan di sekitar Bandung pada akhir tahun 1920-an dan awal 1930-an, maka Marhaen adalah pelaku pertanian subsisten. Mereka tidak berkuasa atas kapital, selain daripada dirinya sendiri dan alat produksinya. Di tepi sawah, Bung Karno berdiri termenung,