Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Buyut Perempuan

Gambar
Angela Payër (meninggal 1915) dilahirkan di Pulau Haruku, beberapa kilometer dari Tulehu, Ambon. Pada tahun 1900 dia menikah dengan voorganger (guru Injil) bernama Yakobus Saptenno di Ambon. Dia menjadi isteri kedua, setelah isteri pertama dari guru Injil itu meninggal dalam bencana tsunami 1899 (Banjir Ambon). Dalam pernikahan ini dilahirkan beberapa anak, yakni: Augustinus Saptenno (Opa Agus), Anna Saptenno (Oma An), Yakobus Saptenno (Opa Yop), Johannes Saptenno (Opa Janus) dan Josephine Saptenno (Oma Yos). Foto ini tidak diketahui tanggalnya. Dari rahim Angela inilah, nenek saya (Josephine) dilahirkan 15 Juli 1914. Doa saya bagi mereka dalam istirahat yang damai.

Kupu-Kupu dan Sang Biksu

Gambar
Seorang biksu pulang dari mengumpulkan ranting-ranting pohon untuk kayu bakar dan dalam perjalanan pulang berjumpa seorang pemuda yang baru saja menangkap seekor kupu-kupu di genggaman tangannya. Pemuda ini berkata kepada biksu: “Biksu, bagaimana kalau kita bertaruh?”  “Bagaimana?” tanya biksu. "Coba tebak, apakah kupu-kupu dalam genggamanku ini hidup atau mati. Kalau kamu kalah, sepikul ranting itu jadi milikku!” jawab si pemuda. Sang biksu setuju, lalu menebak, “Kupu-kupu dalam genggamanmu itu mati.” Sang pemuda tertawa tergelak, “Biksu, salah!”  Dia membuka genggamnya dan kupu-kupu itu pun terbang pergi. Sang biksu berkata, “Baiklah, ranting ini milikmu.” Seusai itu dia menaruh pikulan kayu bakarnya dan pergi dengan gembira. Si pemuda TIDAK mengerti kenapa sang biksu begitu gembira, tapi mendapat sepikul ranting membuatnya riang dan dibawanya pulang. Di rumah, ayah pemuda itu bertanya soal asal muasal sepikul ranting itu. Si pemuda dengan bangga menceritakan kisah