Makam Adam Smith "Bapak Kapitalisme"

 “The property which every man has in his own labor is the original foundation of all other property, so it is the most sacred and inviolable.”

Kalimat dari Adam Smith (1723–1790) filsuf dan pemikir politik terkemuka pada abad ke 18 Masehi, menghiasi sebuah batu andesit yang menjadi penutup makamnya di Edinburgh. Jika diterjemahkan, artinya: “Harta yang dimiliki setiap orang karena usahanya sendiri adalah dasar semua (bentuk) harta, sehingga inilah (hak) paling suci dan tidak dapat diganggu gugat.”

Suatu pagi di bulan Juni, matahari musim panas terhalang awan dan di Canonball Kirkyard, sebuah pemakaman bersebelahan dengan kapel pemberian Raja James VII dari Inggris, saya menatap makam Adam Smith sebagai epilog dari perdagangan bebas, kolonialisme, kapitalisme, juga perubahan iklim.



Hari itu, tak hanya cuaca yang mendung, Eropa dan Amerika Serikat juga dilanda krisis seiring meningkatnya inflasi dan kian asimetrisnya perdagangan produk antar negara. 

Perang di Ukraina menurunkan ekspor gandum menimbulkan kenaikan harga pangan, Rusia mengurangi pasokan gas ke Eropa dan membatasi ekspor neon dan xenon –dua jenis gas yang penting dalam industri elektronika– ke Amerika Serikat. 

Sebaliknya negeri itu malah meminjamkan 2,4 miliar dollar untuk Ukraina, yang sebagian besar dibelanjakan senjata dari pabrik-pabrik di Eropa Timur. Ironis.

Adam Smith adalah filsuf dan pemikir politik terkemuka yang membentuk dasar bagi pemikiran besar tentang ekonomi, geografi dan dialektika. Pendidikan ditempuhnya di Universitas Glasgow & Oxford, sebelum menjadi pengajar filsafat dan ilmu politik di Skotlandia.

Makam Adam Smith berada di sisi kiri dari kapel Canonball Kirkyard.

Pada tahun 1776 ia menerbitkan bukunya, The Wealth of Nations, yang begitu berpengaruh karena merumuskan dengan tajam tentang hubungan ekonomi dengan politik, dan mengembangkannya menjadi disiplin sistematis yang otonom. 

Buku itu menjadi manifesto klasik melawan merkantalisme yang saat itu menguasai para monarki Europa.

Hak untuk bebas berusaha dan menguasai secara sah hasil kerjanya, adalah dua postulat penting dalam perdagangan bebas, berawal dari pemikiran Adam Smith ini. Negara akan makmur karena usaha oleh warga negaranya. 

Kapel yang dipersembahkan Raja James VII untuk pemakaman Canonball Kirkyard, Edinburgh.

Alhasil, kemajuan kapitalisme di barat, terinspirasi oleh buku ini. Tetapi, belakangan tesis Adam Smith ini malah mendorong tumbuhnya persekutuan modal dari negara dan pengusaha, yang secara tragis memicu kolonialisme di Asia dan Amerika Selatan.

Suatu pagi di jantung Kota Edinburgh, makam Adam Smith disapa lirih oleh kehangatan musim panas. Musim yang telah ratusan kali berganti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arca Ganesha di Karangkates: Pertarungan Kebijakan Pengetahuan dan Keliaran Manusia

Solo Valleiwerken: Mega Proyek Zaman Hindia Belanda

Antonio Mario Blanco dan Ni Ronji