Letusan Gunung Kelud

Situasi di Pintu Masuk Bendungan Selorejo 14 Pebruari 2014 (sumber: Fahmi Hidayat PJT-I)

Debu vulkanik menutup area Bendungan Selorejo, 14 Pebruari 2014 (sumber: Fahmi Hidayat PJT-I)

Tim tanggap darurat dari PJT-I di Bendungan Selorejo, 14 Pebruari 2014 (sumber: Fahmi Hidayat PJT-I)

Debu vulkanik menutup area Bendungan Selorejo, 14 Pebruari 2014 (sumber: Fahmi Hidayat PJT-I)

Situasi 14 Pebruari 2014 pagi di Jalan Raya Ngantang-Pujon (sumber: Fahmi Hidayat PJT-I)
Kendaraan ditinggalkan di Bendungan Selorejo 14 Pebruari 2014 (sumber: Fahmi Hidayat PJT-I)

Sepeda motor para pengungsi di Bendungan Selorejo (sumber: Fahmi Hidayat PJT-I)

Sejak tahun 1000 Masehi, ledakan gunung ini sudah dicatat sejarah. Berbagai keajaiban dikaitkan dengan tanda alam yang dibawa Gunung Kelud. Konon, Hayam Wuruk - Raja Majapahit yang perkasa - lahir bertepatan dengan letusan gunung ini pada 1334 Masehi. Bahkan suara menggelegar dari letusan di pagi hari itu dihubungkan dengan nama kecil sang raja yang berarti: sang ayam jago dari timur. Pada latar sejarah masa kini, beberapa letusan besar telah direkam: 1901, 1919, 1951, 1966 dan 1990. 

Letusan pada 10 Pebruari 1990 jatuh pada Sabtu Pon, sedangkan letusan pada 14 Pebruari 2014 jatuh pada Jumat Wage. Perbedaannya letusan duapuluh empat tahun silam itu terbawa angin ke selatan dan barat daya, menyebarkan debu vulkanik ke Blitar, Tulungagung, Kediri hingga Madiun. Sedangkan letusan masa kini, sebaliknya mengarah ke barat dan utara - menutup wilayah Kandangan, Kasembon, Ngantang serta Pujon. 

Bendungan dan Taman Wisata Selorejo menjadi waduk pertama yang menerima sajian dapur bumi ini. Awan piroklastik bercampur aerosol dari dapur bumi terbawa oleh ledakan yang dahsyat ke udara, membentuk kolom awan setinggi 17 kilometer, lantas mengalami penyebaran oleh angin yang bertiup di ketinggian. Sebagian jatuh di atas Bendungan Selorejo. Demi keamanan, bendungan ini dihentikan operasinya selama seminggu lebih oleh Perum Jasa Tirta I (PJT-I) selaku pengelolanya. Sedangkan taman wisatanya masih lebih lama lagi.

Beberapa foto dari tim tanggap darurat PJT-I yang pertama kali mengamankan Bendungan Selorejo pada 14 Pebruari 2014, memberi gambaran dari dampak letusan Gunung Kelud. Sebagian diunggah di sini. 

Bagaimana pun juga, dampak dari sebuah letusan gunung di Jawa, maupun Nusantara, tidak saja berakibat bencana bagi rakyat. Namun juga merupakan penyebaran ulang (redistribusi) kesuburan tanah. Abu vulkanik dengan kandungan silika memperbaiki kapasitas tukar kation dari tanah, merubah kebasaan tanah dan akhirnya membawa kesuburan baru. Marilah hal itu kita syukuri pula.


- Raymond Valiant Ruritan (2014)

Komentar

  1. Merkur 37C Safety Razor Review – Merkur 37C
    The Merkur 37c is https://febcasino.com/review/merit-casino/ an excellent short handled DE safety novcasino razor. It is more casinosites.one suitable for both septcasino heavy deccasino and non-slip hands and is therefore a great option for experienced

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arca Ganesha di Karangkates: Pertarungan Kebijakan Pengetahuan dan Keliaran Manusia

Solo Valleiwerken: Mega Proyek Zaman Hindia Belanda

Antonio Mario Blanco dan Ni Ronji