Asal Usul Car Free Day

“Sorry, geen gas” atau “Sorry, no gas.” Tulisan ini terpampang di berbagai stasiun pengisi bahan bakar minyak di Belanda. Berkali-kali kalimat ini dibacakan di televisi dan radio. “Sorry geen gas.”




Dunia dalam krisis minyak. Belanda pun harus berhenti menggunakan kendaraan. Hari itu, 4 November 1973, negeri mungil di Eropa itu harus meninggalkan semua kendaraan dan mencari cara lain melakukan perjalanan.

Semuanya berawal dari dukungan sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Belanda dan Denmark, kepada Negara Israel dalam Perang Yom Kippur. Perang itu terjadi antara Israel dengan persekutuan Mesir dan Suriah.



Sebagai dampak perang, negara-negara Timur Tengah yang tergabung dalam Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) menaikkan harga minyak mentah. OPEC memiliki kekuatan politik yang besar saat itu mengendalikan pasar dari minyak mentah di dunia.
Sebagai negara yang mengimpor, kenaikan bahan bakar ini berdampak besar. Belanda menerapkan kebijakan tanpa kendaraan (car free day). Saban hari Minggu, sampai pertengah 1974. Inilah awal dipopulerkannya istilah car free day.

Belajar dari pengalaman ini, hari ini hanya 38% energi yang dikonsumsi Belanda berasal dari bahan bakar minyak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arca Ganesha di Karangkates: Pertarungan Kebijakan Pengetahuan dan Keliaran Manusia

Solo Valleiwerken: Mega Proyek Zaman Hindia Belanda

Antonio Mario Blanco dan Ni Ronji