Cucu Terkecil Raja Myanmar Terakhir

Untuk pertama kalinya setelah 76 tahun, cucu terkecil Thibaw, raja terakhir Myanmar, tampil depan umum di Yangoon. Putri Hteik Su Phaya Gyi (92 tahun) berbicara di depan Rotary Club akhir Maret 2016 silam. 


Beliau mengulangi peristiwa serupa ketika berusia 16 tahun. Saat itu Inggris menjajah negeri tersebut dan usai menyampaikan pidato yang mengeluhkan korban jiwa dalam sebuah demonstrasi di ibukota Myanmar, beliau dipaksa kembali ke "tahanan rumah."

Monarki Myanmar memang tak banyak diketahui umum karena sekian lama disembunyikan dalam "kesunyian." Raja Thibaw dan keluarganya diasingkan ke India setelah armada Inggris menyerbu Mandalay pada 1885. 

Pada 1919, tiga tahun setelah Thibaw meninggal, keluarganya diizinkan kembali ke Yangoon. Mereka tinggal di negeri itu namun tak boleh tampil di umum dan dibatasi perannya, semacam dikenai "tahanan rumah."

Putri dengan keanggunan yang tergurat di wajahnya ini memang tak hadir dalam kemeriahan yang mengiringi tumbuhnya demokrasi di Myanmar beberapa terakhir ini, namun beliau adalah saksi dari perubahan zaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arca Ganesha di Karangkates: Pertarungan Kebijakan Pengetahuan dan Keliaran Manusia

Solo Valleiwerken: Mega Proyek Zaman Hindia Belanda

Antonio Mario Blanco dan Ni Ronji